Saturday 28 February 2015

LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 (BAHASA INDONESIA, BAHASA INGGRIS, MATEMATIKA, DAN IPA)



Sesuai dengan kalender pendidikan, Ujian Nasional untuk kelas IX jenjang SMP Tahun Pelajaran 2014/2015 rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 27 s.d. 30 April 2015. Terkait hal tersebut, persiapan perlu dimatangkan, khususnya pada kompetensi peserta didik, sehingga dalam menempuh Ujian Nasional tahun 2015 tingkat SMP pada tahun pelajaran 2014/2015 nantinya dapat berhasil memperoleh nilai yang memuaskan, karena nilai Unas 2015 akan digunakan sebagai penunjang dalam menempuh pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (SMA/sederajat).

Selain dengan adanya pembelajaran tambahan (les) di sekolah, untuk menambah pengayaan terhadap seluruh bidang studi yang diujinasionalkan pada Ujian Nasional SMP tahun 2015, berikut buku pengayaan Ujian Nasional SMP tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari kisi-kisi soal ujian nasional tahun pelajaran 2014/2015, dan juga latihan soal yang masing-masing terdiri dari 3 paket soal ujian dalam setiap bukunya. Untuk download buku ini, silahkan klik pada links yang tersedia di bawah ini :

1.   Latihan Soal dan Pembahasan UN SMP 2015. Bahasa Indonesia
2.   Latihan Soal dan Pembahasan UN SMP 2015. Matematika
3.   Latihan Soal dan Pembahasan UN SMP 2015. Bahasa Inggris
4.   Latihan Soal dan Pembahasan UN SMP 2015. IPA. Fisika
5.   Latihan Soal dan Pembahasan UN SMP 2015. IPA. Biologi

Demikian links download Latihan Soal Dan Pembahasan / Kunci Jawaban Ujian Nasional SMP Tahun Pelajaran 2014/2015 dari Direktorat Pembinaan SMP Kemendikbud.
Semoga bermanfaat dan terimakasih… 



Sunday 22 February 2015

Profil Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara



Mandiraja adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Letak Geografis

Wilayah Kecamatan Mandiraja merupakan bagian dari Wilayah Administrasi Kabupaten Banjarnegara sebelah Barat dengan luas wilayah 5.261.836 Ha Kecamatan Mandiraja secara administrasif dibatasi oleh  :
  • Sebelah Utara  : Kecamatan Rakit
  • Sebelah Timur  : Kecamatan Purwanegara
  • Sebelah Selatan  : Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
  • Sebelah Barat  : Kecamatan Purwareja – Klampok
Wilayah Kecamatan Mandiraja terdiri atas daerah perbukitan disebelah selatan yang meliputi 6 desa yaitu desa Salamerta, Glempang, Kebanaran, Kaliwungu, Somawangi dan desa Jalatunda. Sedangkan 10 desa lain yang merupakan dataran rendah yaitu Desa Mandiraja Wetan, Mandiraja Kulon, Kebakalan, Banjengan, Kertayasa, Panggisari, Candiwulan, Blimbing, Purwasaba dan desa Simbang.

Kondisi Pemerintahan

Secara administrasi Kecamatan Mandiraja terdiri atas 16 desa, 72 RW/dusun, 380 Rt. Kemudian jumlah pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor Kecamatan Mandiraja sebanyak 28 orang. Dapat diketahui bahwa untuk jumlah RW/Dusun rata – rata 5 RW sedikitnya 2 RW, sedangkan jumlah RT terbanyak adalah desa Somawangi sejumlah 45 Rt, dan yang paling sedikit 10 RT desa Kebakalan. Oleh karena itu dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dengan mengedepankan efektifitas dalam pelaksanaan tugas pegawai, maka dorongan serta kemampuan aparat wilayah akan sangat mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan di segala bidang.

Kondisi Kependudukan

Penduduk bagi suatu wilayah merupakan modal dasar dalam pelaksanan pembangunan, hal ini sangat mendorong terciptanya otonomi daerah yang lebih mengedepankan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penduduk sebagai sumber daya yang mampu memberikan kontribusi riil kepada daerah harus ditingkatkan taraf kemampuannya serta semangat dan ikut serta mendukung pelaksanaan otonomi daerah. Banyaknya penduduk wilayah Kecamatan Mandiraja pada ahir tahun 2008 tercatat sebanyak 66.829 jiwa atau naik sejumlah 244 jiwa dibanding tahun 2006 dengan laju pertumbuhan penduduk rata – rata pertahun sebesar 0,23 %. Jumlah wanita lebih besar dari penduduk pria, ditunjukkan dengan sex ratio (jenis kelamin) sebesar 96,18 yang berarti dari setiap penduduk wanita 100, terdapat penduduk pria 96 jiwa, jumlah KK pada akhir tahun 2008 tercatat 16.838 KK dengan rata – rata setiap KK 4 jiwa perkepala keluarga.

Jumlah Penduduk

Kecamatan Mandiraja dalam angka tahun 2009 dapat diketahui bahwa penduduk untuk kelompok umur 0 – 4 tahun sebanyakk 62,51 jiwa atau 9,35 %, kelompok umur 5 – 9 tahun sebayak 6,960 jiwa, atau10 %, antara umur 10 -14 tahun sebanyak 7.217 jiwa atau 10,81 %, antara umur 15 – 19 tahun sebayak 62,83 jiwa atau 9,40 %, antara 20 m- 24 tahun sebanyak 5,971 jiwa atau 8,94 % antara umur 25 – 29 tahun 5.263 jiwa atau 7,88 % , anatara umur 30 - 34 tahun sebanyak 5.082 jiwa atau 7,60 %,antara umur 40 - 44 tahun sejumlah 4.364 jiwa atau 4,86 %,antara umur 45 – 49 sebesar 3.248 Jiwa atau 4,86 %, antara umur 50 – 54 tahun sebanyak 2.696 jiwa atau 4,04%,antara umur 55 – 59 sebanyak 2.536 jiwa atau 3,79 % antara umur 60 – 64 tahun sebanyak 2.045 jiwa atau 3,06 %, antara umur 65 tahun keatas sebanyak 3.739 jiwa atau 5,59 %. Maka jumlah keseluruhan penduduk menurut kelompok umur di kecamatan mandiraja yang berjenis kelamin laki – laki dan perempuan berimbang yaitu untuk laki –laki sebanyak 32.764 jiwa atau 49,02 % dan perempuan 34.065 jiwa atau 50,98 %

Mata Pencaharian

Penduduk yang mata pencaharian di bidang pertanian sebanyak 18.219 orang atau 43,44 %, buruh tani 12.882 atau 30,72 %, buruh industri 885 orang atau 2,11 % buruh bangunan 1.1175 orang atau 2,80 %, perdagangan 3.542 orang atau 8,44 % angkutan 887 orang atau 2,12 % , PNS 1.318 orang atau 3,14 %, TNI/POLRI 178 orang atau 0,42 %, pensiunan 364 oerang atau 0,86 %, Pengusaha 318 orang atau 0,75 %, Pensiunan 364 orang atau 0,86 %, Pengusaha 318 orang atau 0,75 %, lainnya 2.166 orang atau 5,20 %.

Desa/kelurahan

  1. Banjengan
  2. Blimbing
  3. Candiwulan
  4. Glempang
  5. Jalatunda
  6. Kaliwungu
  7. Kebakalan
  8. Kebanaran
  9. Kertayasa
  10. Mandirajakulon
  11. Mandirajawetan
  12. Panggisari
  13. Purwasaba
  14. Salamerta
  15. Simbang
  16. Somawangi

Profil Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara

Purwanegara bukan Purwonegoro adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Desa/kelurahan

  1. Danaraja
  2. Gumiwang
  3. Kaliajir
  4. Kalipelus
  5. Kalitengah
  6. Karanganyar
  7. Kutawuluh
  8. Merden
  9. Mertasari
  10. Parakan
  11. Petir
  12. Pucungbedug
  13. Purwonegoro

Potensi

Purwanegara mempunyai aset perdagangan berupa pasar ikan yang terbesar se-Jawa Tengah, yang diresmikan tanggal 18 Mei 2004 oleh gubernur Jawa Tengah Mardianto. Pasar ikan tersebut terletak di sebelah barat pasar tradisional Purwanegara dan SMAN 1 Purwanegara yang telah mendapat gelar tiga besar sekolah sehat tingkat provinsi sebanyak dua kali secara berturut-turut.

Produk Unggulan

Ikan  : Desa Purwonegoro, Desa Mertasari Sale Pisang  : Desa Mertasari Sarang Madu : Desa Kaliajir Gula Merah  : Desa Karanganyar, Desa kaliajir Kecap  : Desa PucungBedug
Saat ini di Desa Purwonegoro sedang dikembangkan budidaya unggas khususnya bebek, walaupun masih bersifat rintisan tapi sudah menunjukan perkembangan yang cukup bagus terbukti dengan kegiatan yang sebelumnya berasal dari kelompok kecil warga yang mengajukan pelatihan ternak unggas di program PNPM Mandiri Perdesaan , saat ini telah berkembang secara bertahap untuk mewujudkan cita cita menjadi sentra perbebekan. dikelompok yang diberi nama badranaya ini telah dapat dibuat mesin penetasan telur bebek dan bahkan menerima pesanan mesin ini dari berbagai kecamatan lain. diharapkan kedepannya kelompok ini akan dapat terus berkembang dan berkelanjutan.

Friday 20 February 2015

Profil Kecamatan Bawang, Banjarnegara

Bawang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Di kecamatan ini terdapat tempat wisata Waduk Mrica yang juga digunakan sebagai sumber listrik tenaga air yang perannya cukup besar bagi distribusi listrik di Jawa dan Bali.

Desa/kelurahan

  1. Bandingan
  2. Bawang
  3. Binorong
  4. Blambangan
  5. Depok
  6. Gemuruh
  7. Joho
  8. Kebondalem
  9. Kutayasa
  10. Majalengka
  11. Mantrianom
  12. Masaran
  13. Pucang
  14. Serang
  15. Wanadri
  16. Watuurip
  17. Winong
  18. Wiramastra

Wednesday 18 February 2015

Profil Kecamatan Purworejo Klampok, Banjarnegara



Purworejo Klampok adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Letak Geografis

Wilayah Kecamatan Purwareja Klampok yang terdiri dari 8 Desa terletak di antara :
  • 7.28 ° dan 7.31 ° Lintang Selatan
  • 2.40 ° dan 2.47 ° Bujur Timur
Batas-batas wilayah Kecamatan Purwareja Klampok :
  • Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga
  • Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Mandiraja
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kebumen
  • Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Susukan

Pembagian Wilayah Administratif

Secara administratif Kecamatan Purwareja Klampok terdiri dari : 8 Desa, 37 Dusun, 65 RW, dan 238 RT.

Jenis Tanah

Jenis tanah yang terdapat di Kecamatan Purwareja Klampok meliputi : Tanah alluvial dengan assosiasinya berwarna kelabu , coklat dan hitam sifatnya beraneka ragam. Produktivitas tanah rendah hingga tinggi dapat dipergunakan untuk pertanian dan pemukiman. Jenis tanaman yang dapat tumbuh pada tanah ini tergantung pada derajat keasaman ( PH ) tanah darai sedikit asam , netral sampai basa .
Tanah latosol assosiasinya berwarna coklat , coklat kekuningan bersifat netral sampai asam . Produktivitas tanah sedang hingga tinggi, dapat dipergunakan untuk pertanian, kebun campuran pertanian sayur-sayuran dan hutan.
Tanah Grumosol , assosiasinya dengan tanah mediteran , sifatnya agak netral , warna kelabu hingga hitam , merah kekuningan , merha hingga coklat , dapat dipergunakan untuk sawah dan tegalan.
Tanah Organosol yaitu tanah yang bersifat asam , berwarna hitam . terdiri dari sisa – sisa rumput / tumbuhan yang membusuk .

Klimatologi dan Hidrologi

Ditinjau dari iklim yang ada Kecamatan Purwareja Klampok beriklim tropis. Musim hujan dan musim kemarau sepanjang tahun silih berganti. Bulan basah umumnya lebih banyak dari Bulan kering Curah hujan dan hari hujan di Kecamatan Purwareja Klampok tidak begitu tinggi bila dibandingkan dengan wilayah bagian utara untuk Kecamatan Purwareja Klampok :
  • curah hujan = 3.328
  • Hari hujan = 149
  • Bulan basah antara September s/d Maret
  • Bulan kering antara April s / d Agustus
  • Temperatur udara antara 20 derajat – 26 derajat celcius .

Daerah Aliran Sungai

Diwilayah Kecamatan Purwareja Klampok terdapat aliran sungai Kalimenyan yang dipergunakan sebagai saluran irigasi . Saluran irigasi yang ada di Kecamatan Purwareja Klampok terdiri dari 2 yaitu :
  • Saluran irigasi tekhnis ( Belimbing ) dari Desa Kaliwinasuh s/d Desa Purwareja .
  • Saluran irigasi non tekhnis ( Kalimenyan ) dari Desa Kalimandi –Kalilandak – Purwareja .

Zonasi Wilayah

Kecamatan Purwareja Klampok berada di wilayah Zone Tengah. Daerah ini relatif datar , banyak air / irigasi dan subur .Komoditi yang dihasilkan antara lain : Padi , Palawija , Ikan air tawar , kayu , dan Keramik sebagai andalan di Kecamatan Purwareja Klampok .

Desa/kelurahan

  1. Kalilandak
  2. Kalimandi
  3. Kaliwinasuh
  4. Kecitran
  5. Klampok
  6. Pagak
  7. Purworejo
  8. Sirkandi

Tuesday 17 February 2015

Profil Kecamatan Susukan, Banjarnegara



Susukan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Profil

Kecamatan Susukan merupakan salah satu dari 20 Kecamatan yang ada di Kabupaten Banjarnegara, dan terletak diketinggian 46 m dari permukaan air laut serta jarak dari ibu kota Kabupaten Banjarnegara 38 Km. Kecamatan Susukan terbagi dalam 15 Desa, 58 Dusun, 78 RW dan 347 RT dengan batas wilayah sebagai berikut :
  • Sebelah Barat  : Kecamatan Somagede
  • Sebelah Timur  : Kecamatan Purwareja Klampok
  • Sebelah Utara  : Kecamatan Kemangkon
  • Sebelah Selatan  : Kecamatan Sumpiuh
Luas Wilayah Kecamatan Susukan  : 5.264,665 Ha terdiri dari :
  • Tanah Sawah  : 1.187,005 Ha
  • Tanah Kering  : 3.084,876 Ha
  • Hutan Negara  : 471,700 Ha
  • Fasilitas umum dan lain-lain  : 521,084 Ha

POTENSI

  • Batik (Desa Gumelem Wetan, Desa Gumelem Kulon, Desa Susukan, Desa Panerusan Wetan)
  • Gula Merah ( Desa Gumelem Kulon, Desa Gumelem Wetan )
  • Industri rumah tangga/ Makanan kecil : Emping ( Desa Karangsalam)
  • Industri rumah tangga/ Makanan kecil : Sriping ( Desa Brengkok)
  • Industri rumah tangga/ Makanan kecil : Kripik ( Desa Susukan)

Desa/kelurahan

  1. Berta
  2. Brengkok
  3. Derik
  4. Dermasari
  5. Gumelem Kulon
  6. Gumelem Wetan
  7. Karangjati
  8. Karangsalam
  9. Kedawung
  10. Kemranggon
  11. Pakikiran
  12. Panerusan Kulon
  13. Panerusan Wetan
  14. Piasa Wetan
  15. Susukan

Sunday 15 February 2015

PROFIL KABUPATEN BANJARNEGARA



Kabupaten Banjarnegara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibukotanya namanya juga Banjarnegara. Kabupaten Banjarnegara terletak di antara 7° 12' - 7° 31' Lintang Selatan dan 109° 29' - 109° 45'50" Bujur Timur. Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah 106.970,997 ha atau 3,10 % dari luas seluruh Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di Utara, Kabupaten Wonosobo di Timur, Kabupaten Kebumen di Selatan, dan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga di Barat.


Geografi

Bentang alam berdasarkan bentuk tata alam dan penyebaran geografis, wilayah ini dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
  • Zona Utara, adalah kawasan pegunungan yang merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng, Pegunungan Serayu Utara. Daerah ini memiliki relief yang curam dan bergelombang. Di perbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang terdapat beberapa puncak, seperti Gunung Rogojembangan dan Gunung Prahu. Beberapa kawasan digunakan sebagai obyek wisata, dan terdapat pula pembangkit listrik tenaga panas bumi. Zona sebelah utara meliputi kecamatan Kalibening, Pandanarum, Wanayasa, Pagentan, Pejawaran, Batur, Karangkobar, Madukara
  • Zona Tengah, merupakan zona Depresi Serayu yang cukup subur. Bagian wilayah ini meliputi kecamatan Banjarnegara, Ampelsari, Bawang, Purwanegara, Mandiraja, Purworejo Klampok, Susukan, Wanadadi, Banjarmangu, Rakit
  • Zona Selatan, merupakan bagian dari Pegunungan Serayu, merupakan daerah pegunungan yang memiliki relief curam meliputi kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, Sigaluh, Mandiraja, Bawang, Susukan.

Topografi

Topografi wilayah ini sebagian besar (65% lebih) berada di ketinggian antara 100 s/d 1000 meter dari permukaan laut. Secara rinci pembagian wilayah berdasarkan topografi.
  • Kurang dari 100 m dari permukaan air laut, meliputi luas 9,82 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Susukan dan Purworejo Klampok, Mandiraja, Purwanegara dan Bawang.
  • Antara 100 – 500 m dari permukaan air laut, meliputi luas 37,04 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Punggelan, Wanadadi, Rakit, Madukara, sebagian Susukan, Mandiraja, Purwanegara, Bawang, Pagedongan, Banjarmangu dan Banjarnegara.
  • Antara 500 -1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 28,74% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Sigaluh, sebagian Banjarnegara, Pagedongan dan Banjarmangu.
  • Lebih dari 1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 24,40% dari seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara meliputi kecamatan Pejawaran, Batur, Wanayasa, Kalibening, Pandanarum, Karangkobar dan Pagentan.
Sungai Serayu mengalir menuju ke Barat, serta anak-anak sungainya termasuk Kali Tulis, Kali Merawu, Kali Pekacangan, Kali Gintung dan Kali Sapi. Sungai tersebut dimanfaatkan sebagai sumber irigasi pertanian.
Wilayah kabupaten Banjarnegara memiliki iklim tropis, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/tahun, serta suhu rata-rata 20°- 26 °C.

Pembagian administratif

Kabupaten Banjarnegara terdiri atas 20 kecamatan, yang dibagi lagi atas 266 desa dan 12 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Banjarnegara, untuk Kecamatan Terluas adalah Kecamatan Punggelan yang juga memiliki penduduk terbanyak.
Kota-kota kecamatan yang cukup signifikan adalah: Mandiraja, Wanadadi, Karangkobar dan Klampok.

Pendidikan

Terdapat beberapa sekolah favorit dan sudah berstandar nasional antara lain :
  • SMK Negeri 1 Bawang
  • SMK Negeri 2 Bawang
  • SMK Negeri 1 Punggelan
  • SMK Negeri 1 Wanayasa
  • SMA Negeri 1 Banjarnegara
  • SMA Negeri 1 Purwareja klampok
  • SMA Negeri 1 Purwanegara
  • SMA Negeri 1 Bawang
  • SMA Negeri 1 Wanadadi
  • SMA Negeri 1 Karangkobar
  • MAN Negeri 2 Banjarnegara
  • SMP Negeri 1 Banjarnegara
  • SMP Negeri 2 Banjarnegara
  • SMP Negeri 1 Mandiraja
  • SMP Negeri 1 Purwanegara
  • SMP Negeri 2 Purwanegara
  • SMP Negeri 3 Purwanegara
  • SMP Negeri 4 Purwanegara
  • SMP Negeri 1 Karangkobar
  • SMP Negeri 1 Susukan
di Banjarnegara juga terdapat perguruan tinggi baik negeri maupun swasta antara lain:
  • Politeknik Dipayuda Banjarnegara
  • STIE Taman Siswa
  • STIMIK Tunas Bangsa

Kesehatan

Rumah Sakit yang memiliki fasilitas yang memadai di antaranya:
  • RSUD Kabupaten Banjarnegara
  • RSI Bawang
  • RS Imanuel Purwareja Klampok

Tempat Penginapan

Di Kabupaten Banjarnegara Terdapat banyak hotel yang menjadi pilihan, baik yang berbintang maupun yang belum, di antaranya :
  • Hotel Central Banjarnegara
  • Hotel Surya Yudha
  • Hotel Garuda Banjarnegara
  • Hotel Asri Banjarnegara
  • Hotel Sokanandi Banjarnegara

Perbelanjaan

Modern
  • Dieng Swalayan
Pasar besar
  • Pasar Kota Banjarnegara
  • Pasar Wage Banjarnegara
  • Pasar Hewan Petambakan
  • Pasar Gripit, Banjarmangun
  • Pasar Karangkobar
  • Pasar Kalibening
  • Pasar Batur
  • Pasar Lawen, Pandanarum
  • Pasar Manis, Punggelan
  • Pasar Pon Danakerta, Punggelan
  • Pasar Wanadadi
  • Pasar Lengkong, Rakit
  • Pasar Rakit
  • Pasar Purwanegara
  • Pasar Mandiraja
  • Pasar Purwareja Klampok
  • Pasar Brengkok

Transportasi

Banjarnegara dilalui jalan provinsi yang menghubungkan antara Banyumas dengan Magelang dan Semarang. Klampok merupakan persimpangan jalur menuju Purbalingga dan Banyumas. Selain itu terdapat jalan provinsi yang menghubungkan Banjarnegara dengan Batang, melintasi Dataran Tinggi Dieng.
Angkutan bis antarkota yang melewati Banjarnegara antara lain adalah jurusan Solo-Bawen-Wonosobo-Purwokerto, Semarang-Bawen-Wonosobo-Purwokerto, Wonosobo-Banjarnegara-Bandung, Wonosobo-Banjarnegara-Banyumas serta Banjarnegara-Jakarta.
Alternatif lain adalah menggunakan jasa angkutan travel yang antara lain dilayani adalah:
  • Jakarta - Purwokerto - Banjarnegara - Wonosobo
  • Bandung - Purwokerto - Banjarnegara - Wonosobo
  • Purwokerto - Banjarnegara - Semarang
  • Purwokerto - Banjarnegara - Yogyakarta
  • Purwokerto - Banjarnegara - Semarang - Surabaya
Alternatif angkutan di dalam kota Banjarnegara adalah menggunakan angkutan kota (angkot), becak, dan dokar.

Sejarah

Dalam perang Diponegoro, R.Tumenggung Dipoyudo IV berjasa kepada pemerintah mataram, sehingga di usulkan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono VII untuk di tetapkan menjadi bupati banjar berdasarkan Resolutie Governeor General Buitenzorg tanggal 22 agustus 1831 nomor I, untuk mengisi jabatan Bupati Banjar yang telah dihapus setatusnya yang berkedudukan di Banjarmangu dan dikenal dengan Banjarwatulembu. Usul tersebut disetujui.
Persoalan meluapnya Sungai Serayu menjadi kendala yang menyulitkan komunikasi dengan Kasunanan Surakarta. Kesulitan ini menjadi sangat dirasakan menjadi beban bagi bupati ketika dia harus menghadiri Pasewakan Agung pada saat-saat tertentu di Kasultanan Surakarta. Untuk mengatasi masalah ini diputuskan untuk memindahkan ibukota kabupaten ke selatan Sungai Serayu. Daerah Banjar (sekarang Kota Banjarnegara) menjadi pilihan untuk ditetapkan sebagai ibukota yang baru. Kondisi daerah yang baru ini merupakan persawahan yang luas dengan beberapa lereng yang curam. Di daerah persawahan (Banjar) inilah didirikan ibukota kabupaten (Negara) yang baru sehingga nama daerah ini menjadi Banjarnegara (Banjar : Sawah, Negara : Kota).
R.Tumenggung Dipoyuda menjabat Bupati sampai tahun 1846, kemudian diganti R. Adipati Dipodiningkrat, tahun 1878 pensiun. Penggantinya diambil dari luar Kabupaten Banjarnegara. Gubermen (pemerintahan) mengangkat Mas Ngabehi Atmodipuro, patih Kabupaten Purworejo(Bangelan) I Gung Kalopaking di panjer (Kebumen) sebagai penggantinya dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung Jayanegara I. Dia mendapat ganjaran pangkat "Adipati" dan tanda kehormatan "Bintang Mas" Tahun 1896 dia wafat diganti putranya Raden Mas Jayamisena, Wedana distrik Singomerto (Banjarnegara) dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung JayanegaraII. Dari pemerintahan Belanda Raden Tumenggung Jayanegara II mendapat anugrah pangkat "Adipati Aria" Payung emas Bintang emas besar, Officer Oranye. Pada tahun 1927 dia berhenti, pensiun. Penggantinya putra dia Raden Sumitro Kolopaking Purbonegoro, yang juga mendapat anugrah sebutan Tumenggung Aria, dia keturunan kanjeng R. Adipati Dipadingrat, berarti kabupaten kembali kepada keturunan para penguasa terdahulu. Diantara para Bupati Banjarnegara, Arya Sumitro Kolopaking yang menghayati 3 zaman, yaitu zaman Hindia Belanda, Jepang dan RI, dan menghayati serta menangani langsung Gelora Revolusi Nasional (1945 - 1949). Ia mengalami sebutan "Gusti Kanjeng Bupati", lalu "Banjarnegara Ken Cho" dan berakhir "Bapak Bupati". Selanjutnya yang menjadi Bupati setelah Raden Aria Sumtro Kolopaking Purbonegoro ialah : R. Adipati Dipadiningrat (1846-1878)
  • Mas Ngabehi Atmodipuro (1878-1896)
  • Raden Mas Jayamisena (1896-1927)
  • Raden Sumitro Kolopaking Purbonegoro (1927-1949)
  • Raden Sumitro, Tahun 1949 - 1959.
  • Raden Mas Soedjirno, Tahun 1960 - 1967.
  • Raden Soedibjo, Tahun 1967 - 1973.
  • Drs. Soewadji, Tahun 1973 - 1980.
  • Drs.H. Winarno Surya Adisubrata, Tahun 1980 - 1986.
  • H. Endro Soewarjo, Tahun 1986 - 1991.
  • Drs.H.Nurachmad, Tahun 1991 - 1996.
  • Drs.H.Nurachmad, tahun 1996 - 2001.
  • Drs.Ir. Djasri, MM, MT dan Wabup : Drs. Hadi Supeno, Msi, tahun 2001-2006
  • Drs.Ir. Djasri, MM, MT dan Wabup : Drs. Soehardjo. MM, tahun 2006-2011
  • Sutedjo dan Wabup : Hadi Supeno tahun 2011-2016

Lambang

Tanggal 17 Agustus 1967 merupakan tanggal bersejarah bagi rakyat Banjarnegara yang ditandai pembukaan selubung Lambang Daerah Kabupaten Banjarnegara oleh Bupati Banjarnegara ke-7, M.Soedjirno, di ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRDGR), setelah disahkan DPRDGR Kabupaten Banjarnegara 11 Agustus 1967.
Lambang Daerah tersebut dibuat oleh panitia khusus DPRDGR, ditambah gambar dari pemenang kedua dan pemenang harapan Sayembara Lambang Banjarnegara yang terdiri dari: R. Soenardi (Ketua merangkap anggota), Moh. Kosim (Wakil ketua merangkap anggota), Soetarno (anggota), Soedijono Tjokrosapoetra (anggota), dan Marchaban Mangunhardjo (anggota). Panitia khusus tersebut dibentuk berdasarkan Surat Keputusan DPRDGR Banjarnegara No. 145/17/DPRDGR-66 tertanggal 9 Desember 1966.

Arti lambang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Banjarnegara Nomor 11 Tahun 1988 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tentang Lambang Daerah, Banjarnegara memiliki sesanti (semboyan) yang berbunyi Wani Memetri Rahayuning Praja. Maknanya; Segenap Warga Daerah Banjarnegara bertekad bulat melestarikan kemakmuran menuju kebahagiaan lahir batin bagi rakyat dan pemerintahannya.

Makanan khas Banjarnegara

Makanan khas Banjarnegara antara lain:
  • Dawet Ayu
  • Tempe Mendhoan
  • Combro Kering
  • Bakso (bukan merupakan asli Banjarnegara, melainkan dibawa oleh pendatang dari Wonogiri)
  • Apem Madukara
  • Jenang Salak Madukara
  • Buntil (di pasar tersedia banyak)
  • Jipang
  • Keripik kentang Batur
  • Keripik Mujahir dari Luwung

Obyek Wisata di Banjarnegara

Obyek wisata yang ada di Banjarnegara, antara lain:
  • Obyek Wisata Dataran Tinggi Dieng
  • Taman Rekreasi Marga Satwa Serulingmas
  • Arung Jeram Sungai Serayu
  • Bendungan Panglima Besar Jenderal Soedirman
  • Curug Pitu
  • Surya Yudha Park
  • Serayu Park
  • Curug Muncar
  • Gunung Tampomas
  • Gunung Lanang
  • Wadas Tumpang

Tokoh dari Banjarnegara

  • M. Ma'ruf, Mantan Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004 s/d 2007)' lantas digantikan oleh H. Mardiyanto
  • Ebiet G. Ade, Penyanyi lagu-lagu balada di era 70an hingga sekarang
  • Chris John, Petinju dengan nama lengkap Yohannes Christian John, atau lebih dikenal sebagai Chris John adalah seorang petinju Indonesia. Ia tercatat sebagai petinju Indonesia kelima yang berhasil meraih gelar juara dunia, setelah Ellyas Pical, Nico Thomas, Ajib Albarado dan Suwito Lagola
  • Herry Suhardiyanto, peneliti dan rektor Institut Pertanian Bogor

Friday 13 February 2015

Download SK dan Kisi-Kisi UN Tahun Pelajaran 2014-2015

        Pemerintah telah menetapkan SK BSNP tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014-2015. Berikut kami sampaikan Kisi-Kisi UN untuk diunduh dan dipergunakan untuk sekolah tingkat SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMK/SMALB dan Paket B, Paket C dan Paket C Kejuruan . SK Kisi-Kisi UN Tahun Pelajaran 2014-2015. 

Kisi-kisi soal Ujian Nasional 2015 yang kami sampaikan itu berdasar pada Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) No. 0027/P/BSNP/IX/2014 tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2014-2015.
Kisi-kisi soal Ujian Nasional dijadikan acuan dalam penyusunan soal ujian nasional pada satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah tahun 2015. Selengkapnya bisa anda pelajari dan unduh  DISINI

Saturday 7 February 2015

KUNCI SUKSES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL ( UN ) 2014/2015



 



RENUNGAN

Saat menjelang ujian, melihat ruangan, mempersiapkan segala sesuatu seperti alat tulis yang dibutuhkan seperti pinsil dua buah yang sudah diraut, rautan, penggaris, dll.
Dan konon kata gurunya (saya tidak tahu kebenarannya), anak saya pemecah rekor bahasa indonesia 10 dalam sejarah UN.  Padahal saat try out pertama … anak saya paling lemah di Bahasa Indonesia hasilnya disekitar 7…. saat saya melihat kesalahannya, sayapun bingung dengan jawaban yang benar, anak saya pun kesal …dan katanya : “benerkan soalnya aneh..nggak jelas …..”
Karena tidak bisa membantu langsung, maka saya minta anak saya berlatih soal lebih banyak (plus kunci jawabannya) agar lebih memahami cara berfikir si pembuat soal dan juga berdiskusi dengan guru.  Saat ia mendapatkan nilai sempurna 10, saya pun berkata : “hebat kamu nak, kok akhirnya kamu bisa ?” jawabannya : “… ya…. setelah banyak latihan akhirnya saya tahu cara berfikir si pembuat soal seperti kata ayah ……”

APA YANG PERLU DILAKUKAN OLEH PESERTA DIDIK SEBELUM UN?

1.       Mempersiapkan diri (fisik dan mental)
2.       Menyusun strategi dan jadwal belajar
3.       Mengumpulkan soal-soal Try Out mata pelajaran UN
4.       Belajar secara terprogram
5.       Ibadah dan berdoa
6.       Menenangkan diri Menjelang UN (2 hari sebelum UN)
7.       Siap menghadapi pelaksanaan UN
8.       Meminta doa restu orang tua dan guru
9.       Mantapkan hati dan pikiran
10.   Pastikan setengah jam sebelum mulai sudah sampai di tempat ujian (jangan terlambat)
11.   Jaga konsentrasi
12.   Jaga emosional tetap stabil
13.   Sebelum membuka soal, berdoa lagi, tenangkan pikiran dan konsentrasi penuh

10 HAL YANG PERLU DILAKUKAN OLEH PESERTA DIDIK SAAT UN

1.       Pastikan tidak lupa membawa kartu peserta ujian.
2.       Pastikan tidak terlambat datang ke lokasi ujian.
3.       Pastikan tidak lupa membawa perlengkapan ujian (pena, pensil 2B, mistar, penghapus, atau papan alas).
4.       Pastikan tidak melanggar tata tertib ujian.
5.       Pastikan semua identitas ditulis dengan benar dan lengkap di lembar jawaban.
6.       Kerjakan soal dengan tenang.
7.       Pusatkan pikiran untuk berkonsentrasi menjawab soal-soal.
8.       Awali semua pekerjaan dengan berdoa kepada Allah SWT.
9.       Dahulukan menyelesaikan soal yang dianggap mudah, kemudian baru berusaha untuk menyelesaikan soal yang sulit atau yang tadi merasa ragu-ragu untuk menjawab.
10.   15 menit sebelum waktu ujian berakhir sebaiknya sudah selesai menyelesaikan ujian, agar memiliki waktu untuk mengoreksi ulang mengenai identitas (nama dan nomor ujian), soal dan jawaban anda.

TIPS BELAJAR EFEKTIF

1.       Lakukan persiapan dengan baik (belajar terencana dan terprogram)
2.       Pilih strategi yang tepat (setiap siswa berbeda, sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing)
3.       Jaga kesehatan dan rajin berolah raga (untuk menjaga stamina)

URUTAN BELAJAR EFEKTIF

1.       Cari prediksi soal UN dan soal-soal UN sebelumnya
2.       Mulai kerjakan soal latihan
3.       Kerjakan soal-soal berbobot, rangkuman rumus dengan kata sendiri
4.       Menjelang UN porsi untuk belajar sedikit dikurangi untuk meredakan stress dan ketegangan ketika menghadapi ujian (bukan berarti santai dan meninggalkan belajar)
5.       Pelaksanaan UN dihadapi dengan percaya diri

WAKTU BELAJAR EFEKTIF

1.       SORE                     : 16.00 – 17.30
2.       MALAM               : 19.00 – 20.30
3.       PAGI                      : 04.00 – 05.30

STRATEGI BELAJAR TEPAT

1. Proses untuk mengawali belajar :  
    melihat secara keseluruhan konteks materi  yang akan diujikan
2. Strategi untuk mata pelajaran eksak atau non eksak
       Eksak,  prosentase untuk membaca dan memahami 30 %, selebihnya digunakan untuk latihan
       Non eksak, prosentase untuk membaca dan memahami 70 %, selebihnya untuk latihan atau mencoba membuat soal
3. Gunakan cara-cara cepat (teknik menyelesaikan soal, tanpa harus meninggalkan pemahaman terhadap soal dan prosesnya),  lakukan variasi dengan cara biasa untuk memahami prosesnya.
4.    Perbanyak mengikuti try out

TIPS MENGHADAPI UN

1.       Disiplin membagi waktu antara bermain/istirahat dan belajar (wajib belajar selama 2 jam sehari efektif ) 
2.       Tiga bulan menjelang ujian, fisik dipersiapkan dengan makan    yang bergizi, teratur dan istirahat cukup juga hiburan yang cukup (hal ini dilakukan agar tidak jenuh dan selalu segar saat tiba waktunya belajar)
3.       Fokus pada persiapan menghadapi ujian, karena mau tidak mau, suka tidak suka kita akan menghadapinya.
4.       Menyikapi hasil Try Out (bila sudah baik pertahankan, bila belum sesuai harapan jangan jadikan beban)
5.       Berdoa


Dari uraian di atas memang tips tersebut bukanlah tips baru, sekali lagi kuncinya adalah :

       disiplin
       membagi waktu
       komitmen
       belajar
       latihan soal
       bimbingan & dorongan orang terdekat
       menjaga kesehatan
       persiapan akhir
       berdoa

Untuk yang hendak ujian atau orang tuanya semoga ini menjadi inspirasi ….
minimal mengingatkan kembali karena sebenarnya tips ini bukan hal baru …..